Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


BLENGERR

Read more

Retno's Beauty Centre




Clinic Aesthetic Retno's Beauty Centre
Jl. Truntum 1 Jantirejo Sondakan Laweyan Solo (Barat Pasar Buah Purwosari) 

Clinic Aesthetic Retno's Beauty Centre
Jl. Garuda ruko no.2 Banaran Boyolali (dekat soto mbok giyem lama)

Tlp : 081229749272, 0271-713716, 0276-3293470

Read more

Budidaya kacang tanah

Kacang tanah merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Ada banyak makanan olahan kacang tanah. Selain buat bahan sayuran, juga banyak diolah menjadi camilan maupun produk selai untuk teman menyantap roti.

Lantaran banyak manfaatnya, permintaan kacang tanah tinggi di pasaran. Itu juga yang mendorong banyak petani tertarik mengembangkan komoditas ini. Apalagi budidayanya juga mudah.
Salah satu petani kacang tanah adalah Imam Wahyu, di Bojonegoro, Jawa Timur. Di daerah Imam ini memang banyak penghasil palawija jenis kacang-kacangan. Ia sendiri sudah menanam kacang tanah sejak tahun 1990. Selain kacang tanah, Imam menanam komoditas lain, seperti jagung, gaplek, dan kacang hijau.

Imam menanam kacang tanah di lahan seluas 3.000 meter persegi (m²). "Kacang tanah ini tanaman sela, jadi setelah panen tanaman palawija lain, kacang tanah bisa ditanam kapan saja dan dimana saja," katanya.

Bibit kacang tanah awalnya ia peroleh dari tengkulak di Tuban. Sekarang semua bibit ia dapatkan sendiri dari sisa hasil panen. Kacang tanah yang dikembangkannya jenis brul dengan masa panen tiga bulan. Sementara varietas kacang tanah jenis lain, seperti cina dan holle bisa memakan waktu delapan bulan. "Harga kacang jenis brul juga lebih stabil di pasaran," kata Imam.

Umumnya kata Imam setiap 1 hektare (ha) lahan bisa menghasilkan 2 ton kacang tanah. Karena lahannya hanya 3.000 m², sekali panen ia hanya menghasilkan 5-6 kwintal kacang tanah.
Omzet yang ia dapat bisa sampai Rp 10 juta sekali panen. Menurutnya, komoditas ini menguntungkan karena semua hasil panen tidak ada yang dibuang. Selain bijinya, ampasnya juga laku dibuat minyak dan fermentasi oncom.

Bahkan setelah panen pun, daunnya juga tidak dibuang karena bisa menjadi sayuran, bahan pakan ternak, dan pupuk hijau. Harga kacang tanah sendiri berkisar antara Rp 5.000–Rp 9.000 per kg.
Petani lainnya adalah Rahmat Widodo asal Madiun. Rahmat sudah menjadi petani kacang tanah sejak tahun 2005. Rahmat mengakui komoditas ini memiliki prospek bisnis yang bagus, sehingga hasil tanamnnya selalu menguntungkan.

Ia menanam kacang tanah di lahan seluas 1 ha. Selain kacang tanah, lahan itu juga dipakai buat menanam komoditas lain seperti padi dan kacang kedelai. "Biasannya budidaya kacang dilakukan setelah panen padi," katanya.

Dari lahan seluas 1 ha itu, ia Rahmat bisa menghasilkan 1 ton–1,5 ton kacang sekali panen, dengan omzet Rp 50 juta. Dalam setahun ia bisa empat kali panen.   

Di Indonesia, kacang tanah (Arachis hypogea) termasuk tanaman yang paling banyak dikembangkan setelah komoditas lain, seperti  padi, jagung, dan kacang kedelai. Masifnya penanaman kacang tanah ini tak lepas dari tingginya permintaan akan komoditas ini di pasaran.

Di tambah proses budidayanya juga tidak sulit. "Budidayanya tergolong mudah dan murah," kata Imam Wahyu, petani asal Bojonegoro, Jawa Timur.

Menurut Imam, produksi tanaman kacang tanah sangat dipengaruhi faktor musim.  Di musim penghujan, jangan berharap bisa mendapat hasil panen banyak. Kecenderungannya, kata Imam, hasil panen di musim hujan menurun.

Curah hujan tinggi membuat akar tanaman terlalu lembab, bunga sulit diserbuki, dan rentan ditumbuhi jamur. Mengatasai itu bisa dengan membuat bedengan agar lahan tak digenangi air.

Namun jika sedang musim panas dan sinar matahari banyak, maka hasil panen bisa maksimal. Kendati demikian, tanaman tetap harus dirawat. Untuk mendapat hasil maksimal, Imam harus menggemburkan tanah hingga menjadi butiran halus dengan cara dibajak.

Setelah itu menambahkan kapur sebanyak 1 ton dan didiamkan selama dua hari. Baru kemudian diberi pupuk kandang atau pupuk kompos. Diperlukan 20 kilogram (kg) bibit untuk lahan seluas 3.000 meter persegi (m²).  Bibit bisa didapatkan dari biji kacang yang dibiarkan sampai tua.

Bibit yang baik memiliki ciri warna kehitaman dan tidak memiliki cangkang. Sebelum ditanam, bibit dijemur selama empat hari. Setelah ditanam, siram setiap pagi dan sore.

Kacang tanah mulai berkecambah setelah tujuh hari sejak ditanam. Menurut Imam, dalam budidya tanaman ini, kondisi tanah harus benar-benar diperhatikan. Tanah tidak boleh lembab dan tidak boleh terlalu kering juga. Saat musim kemarau tetap harus disiram dua kali sehari. Tapi bila musim hujan upayakan tanah tidak becek.

Jika tidak diperhatikan, hama seperti ulat penggulung daun, ulat grayak, dan ulat jengkal mudah menggerogoti daun. Batang juga menjadi layu dan mudah terkena bercak daun. Bila sudah terserang hama, tanaman harus dicabut untuk menjaga kualitas tanaman lain.

Rahmat, petani lainnya menambahkan, kacang tanah ideal di tanam pada ketinggian tanah 50-500 meter dari permukaan laut dan jenis tanah harus gembur.

Agar tumbuh maksimal, jarak antar lubang dibuat 25x25 sentimeter (cm).
Saat kecambah sudah keluar, lakukan penyiraman dua minggu sekali. Selain itu, harus rajin membersihkan rumput liar. Untuk menghindari hama, usia 30 hari, tanaman harus divaksin.   
Read more

Wirapedia

Wirapedia adalah blog yang mempromosikan UKM di Solo dan sekitarnya.

youtube

 

Blogger news

Blogroll

About