Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Manisnya budidaya buah naga kuning

Melihat buah naga warna merah dan putih sudah bukan lagi hal baru. Tapi, beberapa tahun terakhir, ada varian lain dari buah yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah ini. Yakni, buah naga kuning.

Bukan hanya warnanya yang berbeda. Bentuk buah naga kuning ini juga beda dari jenis buah naga merah atau putih. Kulit buah naga kuning mengeluarkan duri menyerupai kaktus. Meski begitu, rasa buah ini lebih manis dan segar bila dibandingkan dua jenis lainnya.

Namun, dari sisi kesehatan, manfaatnya sama dengan jenis lainnya. Yakni, dapat menurunkan kolesterol, menetralisir racun, mencegah kanker, dan lainnya. Lantaran bentuknya unik dan rasanya lebih manis, belakangan banyak orang membudidayakan naga kuning. Salah satunya adalah Soerjanto Hadiwin asal Mojokerto, Jawa Timur.

Ia sudah membudidayakan buah naga kuning sejak tahun 2013 lalu. Soerjanto mempunyai dua lokasi budidaya di Mojokerto dan Prigen, Jawa timur. Saat ini, ia sudah memiliki sekitar 500 pohon buah naga kuning. "Buah naga jenis ini masih jarang dibudidayakan," katanya pada KONTAN.
Makanya, tak heran bila harga jual buah ini cukup mahal. Soerjanto membanderol harga buah naga kuningnya Rp 200.000 per kilogram (kg). Bandingkan dengan buah naga merah yang hanya sekitar Rp 20.000 per kg.

Sekali panen, Soerjanto bisa memetik 20 kg buah naga kuning, dengan omzet sekitar Rp 4 juta. Sedangkan keuntungannya sekitar 80% dari omzet. Soerjanto mengaku, saat panen kedua jumlah panennya lebih banyak. "Kalau panen pertama memang masih sedikit," tambahnya.
Seluruh hasil panen didistribusikan ke ritel modern. Pembudidaya lainnya adalah Agus Rhoma asal Malang, Jawa Timur. Agus sudah mengembangkan perkebunan buah naga sejak tujuh tahun lalu. Jenis buah naga yang ia kembangkan adalah buah naga merah, buah naga super red hybrid, dan buah naga kuning.

Khusus buah naga kuning, ia baru membudidayakannya sekitar lima tahun lalu. Di bawah bendera CV Naga Jaya Makmur, Agus mengembangkan naga kuning ini mulai dari pembibitan hingga buah di lahan 3 hektare (ha). Dari lahan itu, seluas 0,5 ha khusus buah naga kuning.

Lahan itu bisa menghasilkan 2.000 buah naga kuning yang masa panennya sekitar satu tahun sampai dua tahun. "Setiap pohon bisa menghasilkan 2 kg-3 kg," ujar Agus. Ia memasok hasil panen ke sejumlah supermarket di sekitar Malang. Harga jualnya  berkisar Rp 75.000–Rp 100.000 per kg.
Dalam sebulan, Agus bisa menjual 400 kg buah naga kuning, dengan omzet Rp 30 juta per bulan. Keuntungan bersihnya 70%–80% dari omzet.               

Buah naga kuning terbilang cukup jarang dibudidayakan di Indonesia. Maklum saja, tanaman asal Meksiko, Amerika Tengah, ini memang baru beberapa tahun belakangan ini mulai populer. Meski begitu, cara budidaya terbilang cukup sederhana.

Soerjanto Hadiwin, pembudidaya buah naga kuning asal Mojokerto, Jawa Timur ini menjelaskan, tanaman ini dapat dikembangkan dengan cara disambung. Agar pohon bisa kuat dan bertahan lama, sebaiknya batang buah naga kuning disambung dengan tanaman buah naga putih yang digunakan sebagai akarnya. “Kalau tidak disambung juga bisa tapi tanaman akan cepat mati dan rentan penyakit,” katanya.  

Agar pembiakan menghasilkan tumbuhan yang sempurna, sebaiknya menggunakan pohon buah naga yang sudah tua dan yang sudah pernah berbuah. Sedangkan, untuk batang buah naga kuning juga dipilih yang sudah pernah berbuah.

Untuk media tanam dapat menggunakan campuran tanah dengan pupuk organik yang terbuat dari kotoran kambing dengan komposisi 1:1. Tanaman ini juga harus mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Perawatan tanaman ini cukup mudah karena hanya perlu disiram selama satu minggu atau dua minggu sekali saat musim kemarau. Saat musim penghujan, tanaman tidak perlu disiram lagi. Sedangkan pemupukan dapat dilakukan enam bulan sekali menggunakan pupuk organik.
Tanaman ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun untuk dapat berbuah. Pada panen pertama biasanya jumlah buah dalam satu pohon hanya sedikit.

Agus Rhima, pembudidaya buah naga kuning asal Malang mengatakan, yang membedakan buah naga merah dan kuning adalah jumlah buah yang dihasilkan. Tanaman buah naga kuning menghasilkan lebih sedikit daripada buah naga merah. Selain itu, ukuran buah naga kuning juga lebih kecil ketimbang buah naga merah.

Agus menjelaskan, cara budidaya lainnya adalah dengan cara pembibitan. Sebelum ditanami, lahan harus bersih dari gulma dan rumput liar. Lalu, siapkan media tanam berupa campuran pasir, kompos, tanah gembur, sekam dengan perbandingan 2:3:2:1. Selanjutnya, media tanam tersebut dilubangi dengan kedalaman sekitar 40 cm.

Setelah itu, buat tiang dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 m yang nantinya akan ditancapkan di setiap lubang dengan kedalaman minimal 10 cm. Lalu, masukkan media tanam ke dalam lubang hingga penuh. Baru bibit ditanam di setiap lubang.  Agus menyarankan agar tanaman tidak busuk ketika musim hujan, sebaiknya perbaiki ph tanah dengan cara pengapuran di permukaan tanah.


Share This :

Wirapedia

Wirapedia adalah blog yang mempromosikan UKM di Solo dan sekitarnya.

youtube